Kita pasti suka perhatiin kondisi anak muda zaman sekarang kan?
(termasuk kalian juga—dan gue tentunya, hehe..) Coba deh cek en
observasi di daerah terdekat. Hitung seberapa banyak anak muda yang
aktif di pengajian? Jarang kita temui anak muda yang kritis terhadap
agamanya. Waduh, kalo begini terus gimana bisa berdakwah? Huft!
Gue denger juga ada yang nyeletuk “Duh nggak usah repot-repot
peduli
sama gue, yang penting gue nggak nyusahin orang lain kok!” Malah pernah
ada cewek yang ditanya: “Kenapa kamu nggak pake kerudung. Padahal kan
kamu tahu perempuan seumur kamu wajib menutupi aurat?” Eh, dia bilang:
“Aku nggak munafik kayak cewek-cewek yang pake kerudung itu. Padahal
hatinya busuk. Aku sih ada apanya, eh apa adanya sesuai dengan kata
hati. Nantilah kalo udah tobat baru pake..Slow ajah ah mumpung masih
muda hehe..”. Halah… amit-amit gue!
Bro end Sis! Perempuan berkerudung belum tentu hatinya juga
‘berkerudung’ alias alim. Tapi kalo terus-terusan ngikutin kata hati dan
hawa nafsu dijamin nggak bakalan ada usaha untuk jadi lebih baik. Gue
belum jadi orang tua aja udah pusing duluan kalau-kalau nanti punya anak
tantangan untuk mendidiknya pasti berat cuy. Hwach nggak kebayang!
Sistem kapitalisme udah bener-bener meracuni anak bangsa! “Asal hati
senang urusan yang lain what ever lah!” Musibah deh…
Bekal buat akhirat
Sobat muda muslim, jelas kita nggak dilarang buat ngejar urusan
duniawi tapi kita juga wajib menomor satukan masalah akhirat. Yup, kita
wajib nabung pahala. Beramal sholeh di dunia buat di akhirat kelak.
Mumpung masih muda isi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal yang positif
dan syar’i, betul?
Oya, di luar kegiatan sekolah pasti kamu punya banyak agenda. Mulai
dari kursus atau ikutan bimbingan belajar, les musrik, ech musik,
latihan band, olah raga dll. Kegiatan tersebut sah-sah aja dilakukan
selama ngikut tuntunan syariat Islam dan nggak nyita waktu, plus
bermanfaat untuk masa depan kalian (buset, banyak amat syaratnya).
Tentu bukan kegiatan miskin manfaat macam pulang sekolah terus
nongkrong seharian di warung atau di depan gedung bioskop ngobrol ini
itu pura-pura nunggu film dimulai. Padahal nggak nonton sama sekali.
Hehe pengalaman gue ini. Hus-hus yang ini jangan dicontoh!
Jangan sampe pula kamu seharian di depan komputer en mantengin
situs
jejaring sosial macam facebook. Terus update statusnya yang tulisannya
pake bahasa plat nomer alias nulis kata-kata dicampur pake angka. Huhu,
bikin orang lain pusing bacanya. Oya, nggak baik juyga kalo sampe
terus-terusan main game online. Facebook-an nggak ada salahnya
tergantung kita memanfaatinnya. Contoh yang baik nih ya kalian update
status dengan nasihat-nasihat yang berguna atau tulis terjemahan ayat
al-Quran atau hadist untuk saling mengingatkan dalam kebaikan keren dah
pastinya. Ok?
Memanfaatkan waktu
Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.” (QS
adz-Dzariyat [51]: 56)
Pernah nggak membandingkan waktu kegiatan untuk hal duniawi dengan
waktu buat akhirat? Lebih banyak mana hayo? Contohnya nih, kita
melaksanakan sholat fardu rata-rata butuh waktu hanya 5-10 menit. Itu
juga kadang suka males-malesan apalagi sholat subuh. Terus tinggal
dikurangin 24 jam (jumlah waktu dalam sehari). Nah sisanya kita ngapain
aja—selain tidur dan sekolah?
Sudah semestinya (ciee.. gue jadi tua gini), kita yang masih muda
harus mengisi kehidupan ini dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
Betul? Jangan punya prinsip “mumpung masih muda seneng-seneng aja dulu,
tobatnya belakanganlah kalau sudah tua”. Waduh, emangnya kamu tahu kapan
datang ajalmu?
Bukan nggak boleh senang-senang dalam hidup. Silakan aja. Tentu
dengan tujuan rekrasi atau me-refresh pikiran dan tetap dalam koridor
syariat Islam. Ok?
Bro en Sis pembaca setia gaulislam, kita wajib memanfaatkan waktu
hidup kita dengan amalan-amalan sholeh agar tidak menyesal dan merugi
nantinya. Sesuai dengan firman Allah Swt. (yang artinya): “Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (QS al-Ashr [103]: 1-3)
Terus, bagaimana caranya supaya waktu kita bisa bermanfaat dan ngak
sia-sia? Nih sedikit advice yang bisa kalian lakukan. Pertama,
mulailah setiap pagi dengan berdzikir kepada Allah, niatkan
semua hal yang akan kita lakukan semata hanya untuk beribadah kepadaNya.
Bukan untuk yang lain.
Kedua, jadwalkan semua kegiatan kita pada
hari ini dengan jelas. Begitu ada waktu luang, segera isi dengan
kegiatan bermanfaat, contohnya membaca buku, menkhatamkan al-Quran,
membaca kitab, baca gaulislam (ehm..), dan lain sebagainya. Ketiga,
manfaatkan dengan baik waktu yang memiliki keistimewaan, misalnya pada
sepertiga malam kamu bisa bangun dan melaksankan sholat malam.
Ngaji aja!
Bro and Sis, meskipun sudah diniatkan untuk mengisi waktu kita
dengan
hal-hal yang berguna, tapi kalo nggak konsisten kadang kita terlena
dengan urusan duniawi. Iya kan? Kita mudah tergoda, suka ikut-ikutan
tren—meskipun trennya yang nggak bener—karena hanya pengen diakui dalam
komunitas kita biar dicap gaul. Huh cape dech! Kalau begini terus kita
bakalan jadi budak kapitalis, generasi pengekor kayak kerbau yang diiket
idungnya supaya mau ikut kemana-kamana. (No my way dech!) Saatnya
sadar dan memikirkan kehidupan kita.
BTW, ada nggak cara buat mem-protect kita dari serangan “racun
dunia”
sistem en budaya Barat? Well, salah satu jalannya kita wajib ngaji atau
mengkaji serta aktif dalam pengajian. Ikut aja acara-acara kajian
keislaman, kumpul bareng temen yang sholeh atau yang lebih paham agama.
Bisa juga kita bentuk kelompok kajian Islam. Adakan pertemuan rutin
sembari ngobrol bebas masalah agama, mengkaji materi keislaman yang
memang kita butuhin seperti fikih, akidah, muamalah, akhlak, dakwah,
syariah, dan juga khilafah. Hwach pasti seru bro!
“Bosen dan Jenuh”? Halah, itu dua kata yang pertama kali
muncul di
benak gue ketika diajak caplin (bukan nama sebenarnya) ikutan ngaji.
Pasti ini godaan setan! Tapi setelah terjun langsung ke TKP alias ke
tempat pengajian ternyata setan itu pendusta sejati! Hehe.. gue enjoy
di pengajian, karena bahasannya nyantai gue bisa sharing apa aja.
Ngobrolin masalah ini itu dari a ampe z, mulai dari masalah pacaran
dalam Islam gue tanyain, prikitiw! Sampai masalah ideologi dan
sebagainya. Yang lebih serunya lagi kadang kita ngaji di tempat terbuka
atau tempat rekreasi, asikk dah! Ilmu dapat, pikiran jadi tenang perut
juga kenyang khwkhwk (jadi inget waktu ngajinya abis mancing deh).
Hwaaah asiknya!
Boys and gals, pokoknya buat acara pengajian senyaman mungkin dan
tetap semangat aktif di pengajian serta sebagai bekal berdakwah atau
menyampaikan kebaikan kepada teman yang lainnya. Rasulullah saw.
Bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari a-Quran dan
mengajarkannya” (HR Bukhari)
So, kamu-kamu mulai deh dari sekarang ikutan ngaji,
mengkaji
Islam secara kaffah atau menyeluruh, bersosialisasi dengan agama kita
sendiri, satu-satunya agama yang di ridhoi Allah Swt. Dijamin bakalan
lebih enteng hadapi hidup! Menjadikan kita lebih berideologi dan bangga
karena punya prinsip hidup, ketimbang cuma ikuat-ikutan biar dianggap
gaul. Dengan ngaji juga kita terhindar dari dosa-dosa, terjaga dari
maksiat, juga punya temen yang bisa saling mengingatkan kalau kita
berbuat salah dan pastinya berguna untuk dunia dan akhirat.Jangan lupa
sebagai anak pengajian, sikap dan perilaku kita wajib dijaga, agar
terlihat ciri khas seorang muslim sejati. Oke?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar