Selamat Datang

Jumat, 05 Agustus 2011

Apatis NO!, IDEOLOGIS YES

Eeeett!, jangan merengut dulu baca judul suluah edisi ini, kamu pasti bertanya-tanya kenapa sih tema kali ini bawa-bawa apatis ama ideologis segala, apa kaga ada tema yang lebih frendly ama kuping kita-kita remaja. hoho, don't wory bro n'sis, walau tema kita kali ini kaga familier di kamus sebagian remaja n' terkesan berat, tapi SULUAH akan sajiin dengan bahasa yang renyah ko, so lanjut aja bacanya, Smangat!!, Alasan kita angkat tema ini, karna masih banyak remaja kita yang cuek bebek ma aktifitas dakwah. So, lahap terus deh SULUAH-nya sampe abis, moga jadi cemilan bergizi OK.! Hamasah!!

Apatis.! Kayanya virus ini yang lagi ngendap di sebagian besar sobat remaja kita, liat aja berapa banyak remaja kita yang lebih doyan nongkrongin mall-mall, cafe, or tempat-tempat tongkrongan lainnya, dari pada mereka yang doyan duduk di majlis ilmu, or seminar-seminar, sambil nyari ploblem solfing dari tiap masalah yang lagi hot di tengah masyarakat. Biasanya sikap apatis itu muncul dari pola hidup serba berkecukupan.gimana engga, biasanya remaja-remaja yang udah di fasilitasi sama ortunya lebih cenderung EGP, alias cuek bin masa bodo sama lingkungan sekitar contohnya remaja-remaja yang 'TAJIR' biasanya ga peduli sama teman yang lagi kesulitan mereka lebih senang menghabiskan uang mereka untuk shopping ato hangout ke mall dari pada bantuin temennya.

Sikap apatis juga biasa muncul akibat pengaruh dari lingkungan, pas sobat muda di rumah pasti orang tua mengajarkan supaya kita care sama lingkungan sekitar tapi pas sobat muda terjun ke dunia luar nah menemukan lah kondisi yang serba bodo amat, makanya lambat laun sobat muda semua terkontaminasi dech.


Tapi gak semua gitu kaleee,..
weeeiiitt ada yang tersungging nih hehe.sabar bro n sist ya memang ada juga sih remaja-remaja yang peduli, tapi itu bisa di itung pake jari, hoho mang jari kita ada berapa ya? kenapa dibilang bisa dihitung pake jari, ya karna memang hanya sebagian kecil remaja yang punya kepedulian yang tinggi terhadap keadaan sekitarnya faktanya kita kaga terpanggil buat bantuin sodara kita yang lagi menderita, makan aja senen kemis, ia kalo puasa, lah ini lantaran kemiskinan, sedangkan banyak diantara kita yang kerjanya buang-buang duit, pulsa 50 ribu aja kadang abis seharian dipake nelponin yang kaga penting, bandingkan dengan si bapa tukang pungut sampah, mengais barang-barang bekas dari tong sampah satu ke yang lainnya, berharap ada yang ngebuang emas sekilo, walah! Sekedar buat makan aja sampe sebegitunya, nah banyak diantara remaja kita yang tidak sedikitpun berempati sama kondisi yang ada, atau kita yang ngeliat sohib-sohib kita yang lagi ngelakuin aktifitas maksiat kaga ada tuh niatan buat ngelarang atau sekedar ngingetin malah yang ada, sering kali kita cari aman, "ah yang penting gw kaga kaya gitu" gubraaakk!

Sobat muda muslim sikap apatis juga lahir dari pola fikir yang sekuler yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Dimana agama hanya ditempatkan di sudut-sudut masjid saja, saat kita melaksanakan ibadah ritual, selebihnya agama dinilai tidak berhak mengatur kehidupan. Dari sini lahir istilah "kalo mau ceramah di masjid aja sana" celetuk remaja-remaja saat di ingatkan temennya waktu mereka elor, atau "itukan tugasnya pa ustad" nah istilah-istilah seperti inilah yang dijadikan pembenaran buat remaja-remaja kita untuk bersikap apatis atau sebodoan. Padahal rosulullah dah tegas-tegas peringatin kita. "barang siapa yang (bangun) pagi-pagi sementara ia tidak memikirkan (mempedulikan) urusan kaum muslimin, maka tidak termasuk kedalam golongan mereka (umat islam)." {HR.Hakim). Nah jadi jauh-jauh deh dari sikap apatis.

Remaja Ideologis.

Ideologi menurut Karl marx merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteran bersama dalam masyarakat, kalo menurut Napoleon ideologi itu keseluruhan pemikiran politik dari rivalnya, nah kalo kata syekh Suluahytddin an Nabhani, ideologi atau mabda itu Aqidah Aqliyah yang melahirkan peraturan, yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia atau dengan kata lain mabda itu suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia dan hidup, mencakup 2 bagian yaitu fikrah dan Thariqah.

Jadi ideologi dapat diartikan pemikiran menyeluruh tentang manusia alam semesta dan kehidupan yang darinya kemudian terpancar peraturan. Maksudnya pemikiran menyeluruh ini adalah pemikiran yang lengkap dan sempurna dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah apapun jenisnya, bahasa sederhananya ideologi itu cara hidup, itu sebabnya pemikiran, perasaan dan perbuatan kita akan mencerminkan ideologi apa yang kita ambil, kalo pemikiran. Perasaan dan perbuatan kita disesuaikan dengan islam maka kita udah berideologi islam. Dan ideologi pasti mempunyai peraturan untuk menyelesaikan permasalahan yang umumnya hadir di dalam kehidupan sobat muda sekalian.

Karakter Remaja Ideologis.

Banyak remaja yang lebih senang membebek alias ikut-ikutan, mulai dari makanan sampai lafe style. Hal ini beda Dengan remaja ideologis yang memiliki karakter yang khas. Remaja ideologis itu mampu menjadi generasi yang berkualitas, pembela islam. Dia akan mampu menjadi remaja yang unggul di bandingkan remaja yang lain, juga akan menjadi pembela islam dari serangan pemikiran atau gozul fiker seperti paham hedonis, atau serba boleh. Remaja ideologis itu remaja yang paham islam secara kaffah, baik akidah maupun syariah, engga setengah-setengah, atau maen comot yang enak-enaknya aja tapi seluruhnya dari mulai akidah sampai masalah syariah, remaja idelogis juga senantiasa terus belajar, mengembangkan diri dan memperluas wawasan agar mampu eksis dalam persaingan global, bukan remaja yang doyannya nongkrong di tempat kaga jelas, buat remaja ideologis kaga ada waktu deh buat hal-hal begituan. Waktunya slalu padat dengan kegiatan fositif. Atau kegiatan yang bisa menambah wawasan.

Karakter lain remaja ideologis itu cerdas n' punya intelektualitas yang tinggi tentunya dengan pemahaman agama yang mendalam, maklum aja sekarangkan kalo sekedar cerdas banyak juga orang cerdas yang eror, ga lain karna kecerdasannya di pake buat nyesatin orang. Walah salah kaprah kalo gitu mah, Remaja ideologis itu punya karakter kepemimpinan dan kepribadian yang berkualitas. Dia bisa memimpin temen-temennya buat lakuin hal-hal positif n' bernilai pahala disisi Allah tentunya. Kepemimpinannya yang kuat sering kali jadi motifasi buat orang-orang di sekitarnya. Selain bisa menularkan semangat yang dia punya ama sohib-sohibnya, kepribadiannya yang luar biasa dengan akhlak yang baik jadi daya tarik tersendiri buat orang-orang terdekatnya, ga jarang lawan or rifalnya juga jadi segan.

Remaja ideologis mampu merumuskan dan mendesain jalan untuk dirinya menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Do'i juga akan selalu menyesuaikan pemikiran, perasaan Dan perbuatannya dengan islam, sehingga seluruh aktifitasnya akan terikat dengan hukum syara, dan karakter khas remaja ideologis itu tak bisa di lepaskan dari aktifitas dakwah. Karena ideologi yang ada pada dirinya tak bisa mengendap begitu saja, ia akan mendorong pengembannya menyebarkan ideologi yang ada pada dirinya kepada semua orang. walhasil dia akan menjadikan dakwah sebagai jalan hidupnya. So, pertanyaannya termasuk yang manakah kita remaja apatis, atau remaja ideologis?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar