Semua
agama di dunia menyeru kedamaian. Begitu pula dengan Islam. Islam
adalah agama yang cinta damai. Islam sangat mengutuk segala bentuk
kekerasan yang bisa mengancam keselamatan umat. Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyaa’: 107).
Jadi
salah besar kalau seandainya ada orang yang mencaci dan menuding agama
islam, seperti contoh mereka mengatakan islam itu berkembang karena
mengedepankan kekerasan seperti acung pedang atau perang. Karena ketika
mereka membaca sejarah, mereka menemukan banyak peperangan yang terjadi
sepanjang sejarah islam.
Kalau
seandainya tudingan itu berasal dari orang-orang non islam, sebenarnya
kita tidak perlu merasa kaget. Karena sudah jelas mereka musuh kita.
Sebagai mana yang tertera dalam firman Allah Swt “ dan tidak akan pernah senang orang yahudi dan nasrani itu kepadamu ummat islam sebelum kamu mau mengikuti millah mereka”.
Mereka
akan melihat agama kita dengan memakai kaca mata hitam, jadi semua yang
mereka lihat tentang agama kita akan kelihatan hitam, walupun
sebenarnya putih. Begitu juga sebaliknya, mereka akan melihat agama
mereka dengan kaca mata putih, jadi setiap yg mereka lihat akan
kelihatan putih walaupun sebenarnya hitam.
Namun
belakangan ini, predikat damai yang melekat dalam Islam sedikit
terganggu. Bahkan telah tercoreng dengan adanya terorisme yang
mengatasnamakan islam dalam aksinya. Aksi-aksi pengeboman menjadi berita
internasional sebab menimbulkan korban yang tidak sedikit jumlahnya.
Dalam aksi tersebut, dengan terbuka para pelaku terror mengaku amalan
pengeboman itu dilegalkan oleh Al-Quran dan Hadist. Mereka menganggap
apa yang mereka lakukan adalah jihad fi’sabilillah. Jelasnya, menurut mereka, membunuh non-muslim adalah bentuk jihad yang diwajibkan oleh Allah.
Bentuk
teror tersebut kian memperkuat stigma bahwa Islam dan terorisme adalah
dua hal yang saling berkaitan atau saling melengkapi. Tidak hanya itu,
sebagian kalangan menilai Islam adalah agama yang cinta kekerasan. Kita
sebagai muslim secara tak langsung boleh jadi dinilai sebagai muslim
yang gemar melakukan tindak kekerasan atau terror.
Sedikit inspirasi dari sebuah film yang memaparkan tragedi 11 september di Amerika Serikat film “My Name is Khan, and I am not a terrorist”
yang di bintangi oleh Shah Rukh Khan (Risvan Khan) dan Kajol (Mandira).
Crita ini di mulai dari Risvan Khan datang ke Amerika untuk menemui
saudaranya dan bekerja disana. Sejak lahir ia menderita Asperger Syndrome,
salah satu bagian autis yang mengakibatkan ganggunan untuk berinteraksi
social. Dengan bantuan saudaranya tersebut, akhirnya dia dapat diterima
di perusahaan kosmetik. Mandira merupakan sosok wanita hindu India yang
dapat berkarir cukup bagus di negeri paman Sam. Dia membuka sebuah
salon kecantikan di pusat kota San Fransisco. Mandira sudah bercerai
dengan suaminya dan memiliki seorang anak bernama Sameer. Sebuah
kebetulan akhirnya mempertemukan Khan dan Mandira ketika Khan menawarkan
produk-produk kecantikanya kepada salon Mandira. Cerita pun berlanjut
akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia.
Alur
cerita berjalan cukup lambat dan membosankan tipikal film India dengan
nyanyian dan tarianya yang khas. Alur berubah ketika mencapai
pertengahan film dan memasuki inti cerita. Adalah peristiwa 11 September
yang kemudian memunculkan stigma anti Islam di seluruh penjuru Amerika.
Pria berjenggot panjang ditangkap dan kemudian dipukuli, sementara yang
lainnya memilih mencukur habis jenggotnya untuk menyamarkan identitas
kemuslimannya. Seorang wanita rela melepas jilbabnya agar dapat terus
bekerja. Hal senada juga melanda kelurga kecil Khan dan Mandira. Sameer
Khan, anak mereka yang telah tumbuh remaja dihina, dan kemudian dipukuli
hingga meninggal. Peristiwa tragis ini membuat Mandira menyalahkan Khan
karena telah menikahinya dan menambahkan embel-embel Khan dibelakang
nama Sameer. Akhirnya Khan meninggalkan rumah dan berjanji tidak akan
pulang sampai ia berhasil menemui presiden Amerika dan berkata bahwa ia
seorang muslim tapi bukan teroris.
Pada
titik ini, film mulai berjalan menarik dan enak untuk diikuti. Cerita
ketika Khan berkali-kali berupaya menemui George Bush digambarkan oleh
sutradara dengan sangat baik. Dalam perjalanannya melanglang buana, Khan
sempat tinggal selama beberapa hari di sebuah kampung negro-kristen
di Georgia. Perjalanannya berlanjut dan pada suatu kesempatan ketika
ada iring-iringan mobil George Bush, Khan nekat berteriak: “My Name is Kan, and I’m not a terrorist!”.
Kontan teriakan “terrorist” ini membuat ia menjadi pusat perhatian
kamera dan pasukan pengamanan presiden. Khan akhirnya ditangkap,
disiksa, diinterogasi dan dijebloskan ke penjara. Untungnya ada satu
kantor berita muslim yang simpatik dengan Khan dan menuliskan bahwa ia
sebenarnya tidak bersalah. Berita seputar Khan ini sampai juga ke
telinga Mandira yang kemudian menolong Khan dan membebaskanya dari
penjara.
Badai
Katrina yang melanda Georgia menggerakkan Khan untuk menolong para
korban, padahal bantuan dari pemerintah saja belum mencapai wilayah itu.
Ia menolong para korban di rumah sakit, memperbaiki gereja, dan membantu pembangunan kembali daerah itu.
Aksinya diliput oleh wartawan yang simpatik tadi. Akhirnya tindakan
heroic ini diliput dan dibahas secara luas di media-media terkemuka di
Amerika. Dalam sekejap Risvan Khan menjadi newsmaker.
Film
ini mencapai klimaks ketika akhirnya Khan berhasil menemui Barack
Obama, presiden Amerika yang baru dan menyampaikan pesan “My Name is Khan and I’m not a terrorist” ini sampai secara langsung ke telinga presiden Amerika.
Dari
film tersebut banyak kaum muslim yang terfitnah dan teraniaya hanya
karena ulah terorismu yang mengatasnamakan islam. bukti-bukti lain bahwa
islam itu agama cinta damai dan jauh dari kekerasan karena islam
merupakan agama yang dibawa oleh nabi MuhammadSAW sebagai rohmatal lil’alamin.
Jangankan manusia seluruh alam pun mendapat rahmat dengan kedahadiran
islam. Contoh islam melarang kita jangan buang air dilubang semut. Dan
ada lagi dalam riwayat lain melarang kita menjadikan keledai sebagai
kursi, maksudnya jangan biarkan gerobak atau barang terus menerus
dipundak keledai karena ini sangat memberatkan baginya. Kemudian didalam
hadist yang lain nabi Saw. Mengatakan “apa bila kamu hendak menyembelih maka tajamkanlah pisaunya. Agar hewan tersebut tidak tersiksa”.
Dari riwayat tersebut sudah jelas bagi kita bahwa islam datang sebagai
rohmatal lil’alamin. Hewan saja mendapat rahmat dengan kedatangan islam
apalagi manusia. Jadi ini bukti pertama bahwa islam agama cinta damai
bukan mengedepankan kekerasan.
Ada
riwayat lain ketika nabi Muhammad SAW dimandikan dengan air ludah
setiap kali melewati daerah itu, namun suatu hari nabi lewat ditempat
itu kembali, nabi tidak menemukan air ludah yang jatuh dari atas,
kemudian Nabi bertanya-tanya kemana orang yang biasa meludahi saya?,
Ternyata nabi dapat kabar orang tersebut sedang sakit. Kemudian nabi
datang dengan membawa buah-buahan untuk mengunjungi orang tersebut. Dan
akhirnya orang tersebut masuk islam dengan melihat akhlak nabi yang
sangat mulia.
Subhanallah….
begitu mulianya Nabi Muhammad Saw. Tidak pernah melakukan kekerasan
bahkan dengan musuhnya sendiri. Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa
islam adalah agama rohmatallil’alamin, atau agama cinta damai yang jauh
dari kekerasan dan kezhaliman.
Terus benarkah Islam mengajarkan tindak terorisme?
Allah berfirman:
Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (Al-Maaidah: 15-16)
Ayat
ini menegaskan bahwa Allah SWT melalui Nabi Muhammad saw menghendaki
manusia untuk selalu menuju jalan keselamatan yakni dengan
dikeluarkannya mereka yang diibaratkan dalam kondisi gelap gulita yang
kemudian bercahaya, sehingga dapat memilih jalan lurus. Dalam surat Ali
Imran juga diterangkan:
Sungguh
Allah telah memberi kenikmatan kepada orang-orang mukmin ketika Allah
mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah membersihkan (jiwa)
mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata. (QS. Ali Imran: 164)
Terror
yang mempunyai makna sebagai tindakan sewenang-wenang, keji, buruk dan
merugikan pihak lain juga terjadi pada masa jahiliyah sebagaimana yang
diterangkan dalam surat Ali Imran ayat 103:
Dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu (masa
jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara … (QS. Ali Imran 103)
ayat
tersebut dengan gamblang menjelaskan bahwa permusuhan adalah bentuk
perilaku yang tidak disukai Allah. Terlebih, permusuhan yang terjadi
antara umat seagama, beragama, dan sebangsa. Maka Allah dengan
kemahakuasaan-Nya memberi nikmat kepada manusia untuk selalu bersatu.
Islam
sama sekali tidak merestui permusuhan maupun tindakan-tindakan yang
dapat merugikan orang lain. Ini juga yang senantiasa dicontohkan oleh
Nabi Muhammad saw.
Maka
disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali Imran: 159)
Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. At-Taubah: 128)
Ayat
tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki sifat
lemah-lembut terhadap siapa saja. Baik itu yang seagama, segolongan
maupun yang tidak. Karenanya, manakala terjadi permusuhan yang
mengakibatkan penderitaan rakyat, beliau merasa iba. Untuk itu beliau
tak henti-hentinya menyeru kepada umat untuk selalu berbelas kasih.
Dari ‘Aisyah istri Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Hai
‘Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang dan senang kepada
kasih sayang, dan Dia memberi (kebaikan) pada kasih sayang itu apa-apa
yang Dia tidak berikan kepada kekerasan, dan tidak pula Dia berikan
kepada apapun selainnya”. (HR. Muslim)
Kejahatan
dan perbuatan jahat, keduanya sama sekali bukan ajaran Islam. Dan orang
yang paling baik Islamnya ialah yang paling baik akhlaqnya. (HR. Ahmad)
Dan
apabila Allah mencintai seorang hamba, Allah memberinya kasih sayang
(kelemah-lembutan). Dan tidaklah suatu keluarga yang terhalang dari
kasih sayang, melainkan mereka terhalang pula dari kebaikan. (HR. Thabrani)
Dalam
suatu riwayat dijelaskan bahwa ada seorang Arab badui kencing di
masjid, lalu orang-orang marah, dan akan memukul sebagai hukuman.
Kemudian melihat kemarahan para shahabat tersebut, beliau bersabda : “Biarkanlah
dia, dan siramlah pada bekas kencingnya itu seember atau setimba air,
karena sesungguhnya kamu sekalian diutus untuk memberi kemudahan bukan
diutus untuk membuat kesukaran/kesusahan”. (HR. Bukhari)
“Dalam
sabdanya yang lain, dari Anas, dari Nabi saw beliau bersabda,
“Permudahlah dan jangan mempersulit. Dan gembirakanlah dan jangan kalian
membuat manusia lari”. (HR. Bukhari)
Beberapa
hadis dan ayat di atas menunjukan bagaimana Islam yang
direpresentasikan oleh Nabi Muhammad saw sangat mencintai kedamaian
dalam hidup. Nabi Muhammad senantiasa menyeru kepada umatnya untuk
selalu berkasih sayang.
Bahkan dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa dalam peperangan pun Nabi saw berpesan kepada para sahabat. Sabda beliau: “Hai
manusia, janganlah kamu menginginkan bertemu dengan musuh, dan mohonlah
kepada Allah agar kalian terlepas dari marabahaya. Apabila kalian
bertemu dengan musuh, maka bersabarlah dalam menghadapi mereka, dan
ketahuilah bahwasanya surga itu dibawah bayangan pedang”. (HR. Muslim)
Berdasarkan
ayat dan hadis yang sudah dijabarkan di atas maupun dilihat dari
pembahasaan, sangat jelas Islam tidak ada sangkut pautnya dengan bentuk
tindakan kekerasan atau teror. Adapun tindakan teror yang
mengatasnamakan Islam merupakan hal yang keliru dan salah. Tindakan
tersebut hanyalah bentuk dari kedunguan manusia bodoh dalam memahami
Islam ataupun pihak lain yang ingin memecah belah umat islam dari
kerukunan antar umat beragama.
Wallahu a’lam. Wa ilaihitur jau’l umur.
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar