Selamat Datang

Jumat, 25 Oktober 2013

Tujuan di 28 Oktober

Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Setiap tahun selalu ada acara seremonial (belaka). Mungkin ada yang melaksanakan upacara, bikin lomba terkait momen tersebut, atau sekadar hiburan dan senang-senang saja atas nama peringatan hari Sumpah Pemuda. Selain itu, ada juga memikirkan esensinya, bukan sekadar peringatannya. Misalnya, mempertanyakan konsep diri dan jati diri para pemuda. Nah, yang terakhir ini masih mending. Sebab, kalo dipikir-pikir plus dirasa-rasa, memang jati diri para pemuda kita (termasuk remajanya tentu) sudah tercelup dengan warna lain. Gencarnya serangan budaya dari Korea misalnya, menjadikan banyak remaja Indonesia kena virus K-Wave (Korean Wave). Buktinya banyak yang gandrung dengan boyband asal Korea, juga drama-drama Korea dan segala bentuk produk budaya yang berhubungan dengan negeri ginseng itu. Bahkan ada yang parah, kegandrungan itu mengalihkan perhatiannya kepada syariat Islam dan juga akidah Islam lalu membuat tujuan hidup di dunia terpisah dari apa yang seharusnya dikejar untuk akhirat. Ini kan berbahaya, Bro en Sis.

Kamis, 17 Oktober 2013

PETUNJUK DALAM MEMILIH PEMIMPIN

Pada zaman sekarang semakin ramai orang berlomba-lomba mengejar jabatan, berebut kedudukan sehingga menjadikannya sebagai sebuah obsesi hidup. Menurut mereka yang menganut paham atau prinsip ini, tidak lengkap rasanya selagi hayat dikandung badan, kalau tidak pernah (meski sekali) menjadi orang penting, dihormati dan dihargai masyarakat.
Jabatan baik formal maupun informal di negeri kita Indonesia dipandang sebagai sebuah "aset", karena ia baik langsung maupun tidak langsung berkonsekwensi kepada keuntungan, kelebihan, kemudahan, kesenangan, dan setumpuk keistimewaan lainnya. Maka tidaklah heran menjadi kepala daerah, gubernur, bupati, walikota, anggota dewan, direktur dan sebagainya merupakan impian dan obsesi semua orang. Mulai dari kalangan politikus, purnawirawan, birokrat, saudagar, tokoh masyarakat, bahkan sampai kepada artis.

Rabu, 09 Oktober 2013

Nasionalime Dengan Keterkinian


Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James G. Kellas (1998:4). Sebagai suatu ideologi, nasionalisme membangun kesadaran rakyat sebagai suatu bangsa serta memberi seperangkat sikap dan program tindakan. Tingkah laku seorang nasionalis didasarkan pada perasaan menjadi bagian dari suatu komunitas bangsa.

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul sebagai jawaban atas kolonialisme. Pengalaman penderitaan bersama sebagai kaum terjajah melahirkan semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas waktu tertentu, tetapi terus-menerus hingga kini dan masa mendatang.

Kamis, 03 Oktober 2013

Yuk Kembali Ke Jalan Yang Benar


Yuk “kembali ke jalan yang benar”, yakni jalan Islam. Lho, emang ada di antara kita yang ke luar jalur Islam? Bisa jadi banyak lho. Nggak percaya? Silakan disurvei.

Yup, mayoritas remaja jaman sekarang ini nih, adalah sesuatu yang miris untuk disorot. Kenapa ya? Meskipun banyak sudut baik yang dapat dilihat dari remaja pada saat ini, namun ada banyak remaja pada zaman ini yang bikin para ortu pada ngelus dada. Prihatin.